Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan sebagian besar keluarga di Indonesia. Sekitar 3 juta orang kehilangan pekerjaan mereka, sebagian keluarga kesusahan untuk membeli makanan sehari-hari, dan anak-anak sekolah tidak dapat mengakses program pemberian makanan bergizi. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga mengakibatkan perubahan pola konsumsi masyarakat dimana keberagaman konsumsi pangan berkurang, terjadi peningkatan konsumsi makanan siap saji, dan pengurangan konsumsi makanan bergizi, termasuk buah dan sayuran segar. Padahal, pemenuhan gizi seimbang dan aman menjadi hal penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit kronis atau penyakit infeksi.
Gizi seimbang artinya makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Konsumsi sayur dan buah sangat disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh. Kandungan antioksidan dari sayur dan buah dapat membantu melawan radikal bebas, kandungan vitamin dapat menjaga fungsi tubuh, dan kandungan mineral dapat menjaga kinerja tubuh dan organ.
Remaja di Indonesia perlu dipersiapkan sebagai investasi terciptanya generasi penerus bangsa yang unggul. Indonesia membutuhkan remaja yang sehat, terbebas dari tiga beban masalah gizi, produktif, kreatif, serta kritis demi Indonesia yang lebih kuat. Remaja akan menjadi SDM yang berkualitas jika terpenuhi kebutuhan gizinya. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak untuk memastikan perbaikan status gizi remaja Indonesia, terutama di masa pandemi Covid-19.
2 komentar untuk “Tantangan Gizi Remaja dalam Menghadapi Pandemi Covid-19”
Bagus ulasannya. Perlu untuk membentengi diri dari Covid-19 dengan memperkuat sistem imun tubuh. Salah satunya dengan makan makanan yang sehat. MANTAP. Sehat Selalu Ya..
Thanks, sangat membantu👍