Our Blog

Remaja Masa Kini Cerdas Tanpa Seks Bebas

Masa remaja adalah masa di mana para remaja sedang mencari jati diri, selalu ingin  tahu dan mencoba hal baru. Hal tersebut tidak memungkiri adanya pertanyaan tentang  hasrat seksualnya. 

Ketika remaja mulai memasuki masa pubertas, organ-organ seksualnya akan mulai  matang karena hormon. Laki-laki dipengaruhi oleh Hormon Testosteron dan  perempuan dipengaruhi oleh Hormon Esterogen dan Progesteron. Hormon-hormon  tersebutlah membuat remaja yang mulai memasuki masa pubertas menjadi makin  sadar terhadap sensasi seksual yang dialaminya.

Hormon itu juga berpengaruh pada syaraf yang mengatur emosi, dan membuat sesuatu jadi punya perasaan tertarik secara seksual dengan orang lain, bahkan  menjurus ingin memeluk, mencium, dan seterusnya yang bertujuan mencapai  kepuasan seksual. 

Menurut Desmita (2005), seks bebas adalah segala cara mengekspresikan dan  melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti  berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku  tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman  tentang seksual.

Di era globalisasi seperti saat ini, di mana segala hal dapat diakses dengan sangat  mudah jika remaja tidak berhati-hati, remaja dapat terjebak, salah langkah, bahkan  bisa menyalahgunakan informasi tersebut sehingga merugikan diri sendiri. Belum  lagi, banyak kebudayan-kebudayaan asing yang masuk dan tidak sesuai dengan  kebudayaan Indonesia. Contohnya seks bebas merupakan hal yang lumrah bagi  budaya barat sedangkan berbanding terbalik dengan kebudayaan Indonesia di mana  hal itu bertentangan dengan norma-norma yang ada.

Dampak negatif yang mungkin muncul akibat seks bebas dikalangan remaja ada  berbagai macam, seperti terkena HIV/AIDS, PMS (Penyakit Menular Seksual), KTD  (Kehamilan yang Tidak Diinginkan) hingga aborsi yang dapat menyebabkan cacat  permanen atau berujung pada kematian. Bahkan fakta mengejutkan pernah tercatat  bahwa sedikitnya ada 700 ribu remaja Indonesia setiap tahunnya melakukan aborsi. 

Sementara itu, secara psikologis seks bebas yang dilakukan dikalangan remaja, akan  menimbulkan banyak dampak bagi diri remaja yang melakukannya di antaranya, rasa  bersalah, berdosa, rasa malu, rendah diri, bahkan depresi dan merasa tidak berharga  didalam hidupnya. 

Ketidaktahuan remaja terhadap seks tersebut memungkinkan dirinya terjebak dalam  seks bebas atau pergaulan bebas yang tentu saja salah kaprah. Maka dari itu, seorang  remaja diharapkan dapat membekali diri mereka sendiri dengan pengetahuan tentang 

bahaya seks bebas, memperdalam keimanan serta tidak salah bergaul agar tidak  terjerumus akan seks bebas.

Artikel ini telah dimoderasi oleh tim GEKA.id

Kirim Komentar

36 komentar untuk “Remaja Masa Kini Cerdas Tanpa Seks Bebas”

Tinggalkan Komentar

×

Powered by GEKA.id Chat

×