Our Blog

Ayo Remaja! Katakan “Tidak” pada Free Sex

Remaja adalah masa peralihan antara masa anak-anak menuju masa  dewasa yang mengalami perkembangan sebagai persiapan memasuki masa  dewasa. Lalu kapan seseorang dapat disebut sebagai remaja?

Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 25 tahun 2014, remaja adalah  penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun. 

Menurut Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia  remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.

Seorang remaja akan mengalami masa pubertas. Pada masa ini, alat  reproduksi sudah matang yang dipengaruhi oleh aktivitas hormon dalam tubuh.  Remaja juga akan mengalami berbagai perubahan secara fisik maupun secara  psikis. 

Perubahan psikis pada remaja akan memengaruhi sikap dan perilakunya  dalam kehidupan sehari-hari. Mereka akan mengalami perubahan mood yang  cepat, lebih emosional, serta mengalami krisis jati diri. Seorang remaja akan  selalu merasa ingin tau dan tertantang untuk melakukan hal baru. Mereka hanya  akan terfokus pada tujuan yang ingin dicapai tanpa mencari tau dan memikirkan  dampak yang akan terjadi.

Contohnya adalah remaja yang merasakan ketertarikan terhadap lawan  jenis, lalu merealisasikan dengan berpacaran. Sebenarnya berpacaran itu boleh  atau tidak? 

Di dalam agama Islam secara hukum berpacaran adalah haram karena bukan  budaya yang berasaskan agama Islam namun dari kebiasaan barat. Pacaran ala  barat ini merupakan bagian mendekati zina yang merupakan sesuatu dilarang  oleh Allah.

Di dalam alkitab, Tuhan memang tidak menetapkan secara jelas mengenai hal  berpacaran. Pacaran bukan masalah boleh atau tidaknya tetapi sudahkah menjalin  sebuah hubungan yang sehat dan memuliakan nama Tuhan di dalamnya? Sampai  taraf di mana pacaran yang dilakukan?

Maka dari itu, remaja yang berpacaran harus mewaspadai perilaku  pacarannya agar tidak terjerumus ke dalam seks bebas dan seks pranikah. Berikut  adalah perilaku pacaran beresiko yang harus dihindari.

Kissing : mencium bagian tertentu dengan hasrat  seksual

Necking : mencium di bagian leher atau merangsang di bagian  telinga

Petting : bercumbu, dengan cara menggesekkan alat kelamin  dengan masih memakai pakaian

Intercourse : melakukan hubungan seksual layaknya suami istri

Mengapa harus menghindari seks bebas dan seks pranikah? Apakah  dampaknya? Tentu perilaku yang buruk akan menghasilkan keburukan pula.  Berikut dampak merugikan yang akan dialami remaja.

• Timbulnya perasaan berdosa

• Terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)

• Berhenti atau putus bersekolah

• Terjadinya aborsi 

• Rentan terkena infeksi menular seksual (IMS) dan AIDS

Maka dari itu, remaja harus mampu dalam membentengi diri dari hal-hal  buruk. Dapat dengan cara meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri pada  Tuhan, melakukan kegiatan positif berupa berorganisasi, dan lainnya.

Maka, ayo remaja katakan “tidak pada free sex!.

Artikel initelah dimoderasi oleh tim GEKA.id

Kirim Komentar

11 komentar untuk “Ayo Remaja! Katakan “Tidak” pada Free Sex”

  1. Materi yang disampaikan sangat bagus dan memotivasi bagi remaja untuk menjauhi sex bebas. Dengan memahami isi materi yang disampaikan diatas remaja diharapkan dapat menjauhi sex bebas karena banyaknya efek negatif yang dihasilkan dan juga diharamkan dalam agama

Tinggalkan Komentar

×

Powered by GEKA.id Chat

×